Jumat, 14 September 2012

Keterampilan Berbahasa

ganz, 13/09/2012



A.    Keterampilan Berbahasa
Keterampilan berbahasa (atau language arts, language skills) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencangkup empat segi, yaitu :
a.      Keterampilan menyimak (listening skills)
b.      Keterampilan berbicara  (speaking skills)
c.       Keterampilan membaca (reading skills)
d.      Keterampilan menulis (writing skills)
                        
Menyimak dan Berbicara
Menyimak dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung, merupakan komunikasi tatap muka atau face to face communication (Brooks, 1964 : 134)
Antara berbicara dan menyimak terdapat hubungan yang erat, ternyata dari hal-hal berikut ini :
a.      Ujaran (speech) biasanya di pelajari melalui menyimak dan meniru
b.      Kata-kata yang akan di pakai sreta di pelajari oleh sang anak biasanya di tentukan oleh perangsang yang di temuinya (misalnya kehidupan desa, kota) dan kata-kata yang  paling banyak memberi  bantuan atau pelayanan dalam menyampaikan gagasan-gagasannya.
c.       Ujaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah atau di dalam masyarakat tempatnya hidup.

Menyimak dan Membaca
Menyimak dan membaca mempunyai persamaan ; kedua-duanya bersifat menerima, berbeda dengan menyimak menerima informasi dari simber lisan, sedangkan membaca menerima informasi dari kegiatan berbicara, sedangkan membaca menerima informasi dari kegiatan menulis.
Berbicara dan Membaca
Beberapa proyek penelitian telah memperlihatkan adanya hubungan yang erat antara perkembangan kecakapan berbahasa lisan dengan kesiapan membaca, telaah-telaah terebut memperlihatkan bahwa kemampuan-kemampuan umum berbahasa lisan turut memperlengkapi, kemampuan tesebut mencangkup ujaran yang  jelas dan lancar, kosa kata yang luas dan beraneka ragam, penggunaan kalimat-kalimat  lengkap dan sempurna bila di perlukan, pembeda-bedaan pendengaran yang tepat, dan kemampuan mengikiti serta menelusuri perkembangan urutan suatu cerita atau menghubungkan aneka kejadian dalam urutan yang wajar.
Ekspresi Lisan Dan Ekspresi Tulis
Adalah wajar bila komunikasi lisan dan komunikasi tulis erat sekali berhubungan karena keduanya mempunyai banyak kesejajaran bahkan kesamaan, antara lain :
Ø  Sang anak belajar berbicara jauh sebelum dia dapat menulis ; dan kosa kata, pola-pola kalimat, serta organisasi ide-ide yang memberi ciri kepada ujaranya merupakan dasar bagi ekspresi tulis berikutnya.

B.    Pengajaran Menyimak
Tumbuhnya perhatian pada pengajaran menyimak sebagai salah satu sarana penting peneriemaan komunikasi dapat di lihat dengan nyata dari sejumlah literature. Salah satu dari sekian talaah perulaan yang menunjukan betapa pentingnya menyimak adalah telaah yang di lakukan oleh Paul T. Rankin pada tahun 1926 yang melaporkan bahwa 42% waktu penggunaan bahasa tertuju pada menyimak.

C.     Belajar dengan Menyimak
Mempelajari suatu bahasa dapat di lakukan dengan jalan :
Ø  Menyimaknya,
Ø  Menirunya, dan
Ø  Mempraktekkanya.
Menyimak merupakan dasar bagi proses belajar bahasa.

D.    Linguistik dan Guru Bahasa
Telaah bahasa dalam kebudayaan suatu bangsa merupakan aspek antropologi.
·        Delapan prinsip dasar bahasa


§  Sistem
§  Vocal bunyi ujaran
§  Lambang-lambang arbitrar
§  Unik bersifat khas
§  Kebiasaan-kebiasaan
§  Sarana komunikasi
§  Berhubungan dengan budaya setempat
§  Berubah dinamis


Latihan Soal
1.      Sebutkan dan jelaskan keterampilan berbahasa!
2.      Jelaskan salah satu dari sekian talaah permulaan yang menunjukan betapa pentingnya menyimak!
3.      Sebutkan dasar bagi proses belajar bahasa!
Jawaban
1.         -Keterampilan menyimak dan membaca, mempunyai kesamaan kedua-duanya bersifat reseptif, bersifat menerima, bedanya : menyimak menerima informasi dari sumber lisan, sedangkan membaca menerima informasi dari sumber tertulis.
-Berbicara dan membaca, beberapa proyek penelitian telah memperlihatkan adanya hubungan yang erat antara perkembangan kecakapan berbahasa lisan dengan kesiapan membaca.-Ekspresi lisan dan ekspresi tulis adalah wajar bila komunikasi lisan dan komunikasi tulis erat sekali berhubungan karena keduanya mempunyai banyak kesejajaran bahkan kesamaan.
-Menyimak dan berbicara yaitu kegiatan komunikasi dua arah yang langsung.
2.      Telaah yang di lakukan olh Paul T. Rankin pada tahun 1926 yang melaporkan bahwa 42% waktu penggunaan bahasa tertuju pada menyimak
3.      -Menyimak pasif (passive listening)
-Menyimak selektif (selective listening)

Menyimak

ganz, 13/09/2012



A.    Pengertian Menyimak
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi  untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang di sampaikan oleh pembicara melalui ujaran. ada beberapa jenis menyimak misalnya, sosial sekunder, estetik, pasif ; kritis, kosentratif, kreatif eksploratif, interogratif dan selektif.

B.    Tahap-Tahap Menyimak
Dari pengamatan yang di lakukan terhadap kegiatan menyimak pada para         siswa sekolah dasar, Ruth G . Strickland menyimpulkan adanya tahap menyimak, dari mulai yang tidak berketentuan sampai pada yang amat bersungguh-sunguh. tahap itu dapat di lukiskan sebagai berikut.
a.      Menyimak berkala, yang terjadi pada saat-saat sang anak merasakan keterlibatan langsung dalam pembicaraan mengenai dirinya.
b.      Menyimak dengan perhatian dangkal, karena sering mendapat gangguan dengan adanya selingan-selingan perhatian kepada hal-hal di luar pebicaraannya.
c.       Setengah menyimak, karena terganggu oleh kegiatan mengganggu kesempatan untuk mengekspresikan isi hati mengutarakan apa yang terpendam dalam hati sang anak.
d.      Menyimak serapan, karena sang anak mengasikan hal-hal yang kurang penting, jadi merupakan penjaringan pasif yang sesunggnya.
e.      Menyimak selali-kali menyimpan sebentar apa yang apa yang di simak ; perhatian karna saksama berganti dengan keasikan lain ; hanya memperhatikan kata-kata sang pembicara yang menarik hatinya saja.
Tujuh  tahap menyimak di antaranya : isolasi, identifikasi, integrasi, inspeksi, interpretasi, interpolasi introspeksi.
Menyimak ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak yang mengenai hal-hal  yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu di bawah bimbingan langsung seorang guru pada umumnya menyimak dapat menggunakan dua tujuan yang berbeda. penggunaan yang paling dasar ialah untuk menangkap atau mengingat kembali bahan yang telah di kenal atau di ketahiu dalam suatu lingkungan baru dengan cara yang baru.
Menyimak ekstensis lebih di arahkan pada kegiatan menyimak secarah lebih bebas dan lebih umum serta tidak perlu di bawah bimbingan langsung para guru, maka menyimak intensif di arahkan pada suatu kegiatan jauh di awasi , di control terhadap suatu hal tertentu . Dalam hal ini di haruslah di adakan suatu pembagian penting sebagai berikut :
a.      Menyimak intensif ini terutama sekali dapat di arahkan pada butir-butir bahwa sebagai bagian dari program pengajaran bahasa, atau
b.      Terutama sekali dapat di arahkan pada pemahaman serta pengertian umum.
Aneka kegiatan menyimak kosentratif yaitu, mencari hubungan, mencari informasi, memperoleh pemahaman, menghayati ide-ide mencatat fakta-fakta mengikuti petunjuk.
Menyimak interogatif adalah sejenis kegiatan menyimak intensif yang menuntut lebih banyak kosentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan butir-butir dari ujaran sang pembicara, karena sang penyimak akan mengajukan sebanyak pertanyaan, dalam kegiatan menyimak interogatif ini sang penyimak mempersempit serta mengarakan perhatiannya pada pemerolehan informasi dengan cara mengiterogasi atau menanyai sang pembicara.
Ciri-ciri bahasa yang berurutan ini hendaklah di simak secara selektif dalam urutan yaitu nada suara, bunyi-bunyi asing, kata-kata dan frase-frase, bentuk-bentuk ketatabahasaan.
Delapan tujuan menyimak yaitu ; menyimak untuk belajar, menyimak untuk menikmati, menyimak untuk mengefaluasi, menyimak untuk mengapresiasi, menyimk untuk mengkomunikasikan ide-ide, menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi,menyimak untuk memecakan masalah, menyimak untuk meyakinkan.

C.     Proses Menyimak
Menyimak adalah suatu suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Sudah barang tentu dalam proses ini terdapat tahap-tahap. Begitulah dalam proses menyimak pun terdapat tahap-tahap , di antaranya :
a.      Tahap mendengar dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang di kemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaranya. Jadi kita masih berada dalam tahap searing.
b.      Tahap memahami ; setelah kita mendengar maka ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang di sampaikan oleh sang pembicara.
c.       Tahap menginterpretasi ; menyimak yang baik, yang cermat dan teliti, belum puas kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara.
d.      Tahap pengevaluasi ; setelah memahami serta dapat menafsir atau menginterpretasikan isi pembicaraan, sang penyimak pun mulailah menilai atau mengefaluasi pendapat serta gagasan sang pembicara.
e.      Tahap menanggapi ; merupakan tahap tarakhir dalam kegiatan menyimak ; sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap serta menerima gagasan atau ide yang di kemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya.

D.    Hal-Hal Yang Perlu Di Simak
Khusus mengenai bahasa, lebih-lebih bahasa asing, para pelajar haruslah menyimak serta mengenal, memahami hal-hal berikut ini (karena sama mengandung makna) :


·         Bunyi-bunyi  fonemis atau buyi-bunyi distingtif
·         Urutan-urutan bunyi
·         Kata-kata tugas
·         Infleksi-infleksi
·         Perubahan-perubahan bunyi
·         Pengelompokan struktural
·         Petunjuk urutan kata
·         Makna kata-kata
·         Kata salam, kata sarapan, kata pendahuluan
·         Makna budaya


Latihan Soal
1.      Apakah yang di maksut dengan menyimak?
2.      Sebutkan sepuluh jenis menulis!
3.      Sebutkan tahap-tahap menyimak!

Jawaban
1.      Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, ekspresi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta mamahami makna komunikasi yang di sampaikan  oleh pembicara melalui ujaran.
2.      Sosial, sekunder, estetik, pasif, kritis, kosentratif, kreatif, eksploratif, interogratif, dan selektif.


3.      -Menyimak berkala
-Menyimak dengan perhatian dangkal
-Setengah menyimak
-Menyimak serapan
-Menyimak sekali-kali
-Menyimak asosiatif
-Menyimak dengan reaksi berkala
-Menyimak secara saksama
-Menyimak secara aktif




Kamis, 13 September 2012

Suasana Menyimak

ganz, 13/09/2012



A.    Suasana Defensif (Bertahan)
Suasana-suasana defentif atau bertahan biasanya di manipulasikan dalam pesan-pesan lisan yang mengandung maksud yang bersungguh-sungguh dan tersirat, antara lain pesan-pesan yang bersifat ; evaluatif,  mengawasi, strategis, netral, superior, pasti dan tentu.
B.    Suasana Suportif (Menunjang)
Kalau suasana komunikasi defensif kerap kali di timbulkan oleh pesan-pesan manipulatif yang mengimplikasikan efaluasi, pengawasan, siasat atau strategi, kenetralan dan kepastian dari pihak pembicara, maka suasana komunikasi suportif atau suasana komunikasi yang bersifat mendukung.

C.     Peran Praktis Meningkatkan Keterampilan Menyimak
Kita perlu ketahui sebagai penambah cakrawala pengetahuan bahwa para pakar memperkirakan atau menaksir kira-kira 85% dari apa yang di ketahui insan manusia berasal dari hasil menyimak, tetapi yang mereka ingat hanya kira-kira 20% dari yang mereka dengar itu. Untuk meningkatkan kerampilan menyimak, ada beberapa saran yang dapat kita manfaatkan beberapa di antaranya saran yang praktis itu kita terakan yakni :
§  Bersifatlah secara positif
§  Bertindaklah responsive
§  Cegalah gangguan-gangguan
§  Simak dan tangkaplah maksud pembicara
§  Carilah tanda-tanda apa yang akan datang
§  Carilah rangkuman pembicaraan terdahulu
§  Nilailah bahan-bahan penunjang
§  Carilah petunjuk-petunjuk nonverbal
§  Menyimaklah dengan umpan balik
§  Menyimaklah tanpa penilaian atau keputusan yang premature

D.    Aneka Kendala Menyimak Efektif
Walaupun kita berusaha sekuat daya untuk meningkatkan diri kita menjadi seorang penyimak yang baik, tetap saja ada berbagai rintangan atau kendala yang harus kita hadapi. Ada berbagai kondisi internal yang justru dapat menghalangi kita menjadi penyimak yang efektif misalnya, keegosentrisan, sifat mementingkan diri sendiri, sifat egosentris, yang memusatkan segala sesuatu pada diri sendiri, mungkun saja merupakan cara hidup bagi sementara orang dalm kondisi temporer saja.

E.     Perilaku Menyimak
Memang terdapat berbagai alasan mengapa orang mau menyimak namun demikian hanya terdapat dua tipe perilaku dalam kegiatan menyimak, yaitu :
·         Menyimak faktual, penguasaan yang mantap terhadap teknik-teknik menyimak faktual ini justru memudakan sang penyimak untuk menangkap serta memahami fakta-fakta, konsep-konsep, serta informasi yang di sampaikan sang pembicara.
·          Menyimak empatik,  menyimk empatik menolong kita untuk memahami sikap psikologis dan emosional dan pembicara dan bagaimana sikap tersebut mempengaruhi ujarannya.

Ø  Meningkatkan perlaku menyimak, meneriama keanehan sang pembicara, memperbaiki sikap, menperbaiki lingkungan, jangan dulu memberiakan pertibangan, meningkatkan pembuatan catatan.

Latihan Soal
1.      Jelaskan apa yang di maksud dengan suasana defensive/bertahan!
2.      Sebutkan enam unsur pokok pembentuk suasana suportif dalam menyimak!
3.      Perlaku menyimak terbagi dua jelaskan!

Jawaban
1.      Suasana yang biasanya di manipulasi dalam pesan-pesan lisan yang mengandung maksud yang bersunggu-sunggu dan tersirat.

2.      –Deskripsi
-Orientasi permasalahan
-Spontanitas
-Empati
-Ekualitas
-Profisionalisme

3. Menyimak faktual yaitu penguasan yang mantap terhadap teknik-teknik menyimak factual ini justru memudakan sang penyimak untuk menagkap serta memahami fakta-fakta, konsep-konsep, serta informasi yang di sampaikan sang pembicara.
-Menyimak empatik yaitu menolong kita untuk memahami sikap psikologis dan emosional sang pembicara dan bagaimana sikap tersebut mengaruhi ujaranya.